BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
motivasi secara harafiah
yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara
psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya.
Pengertian Motivasi Belajar yang paling sederhana menurut saya pribadi
adalah sesuatu yang menggerakkan orang baik secara fisik atau mental untuk
belajar. Sesuai dengan asal katanya yaitu MOTIF yang berarti sesuatu yang
memberikan dorongan atau tenaga untuk melakukan sesuatu. Karena kita bicara
tentang belajar maka ya sesuatu yang mendorong kita untuk belajar untuk
mendapatkan sesuatu, mungkin sekedar pengetahuan atau efek beruntun dari
pengetahuan tersebut.
Target adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu
atau lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan
bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan
target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari
targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen
pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang
targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Targeting
adalah proses mengevaluasi segmen pasar dan memusatkan upaya pemasaran pada
negara, kawasan atau kelompok orang yang memiliki potensi signifikan untuk
beraksi secara positif terhadap stimulus pemasaran dari perusahaan. Proses
targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi
pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
A. PENGERTIAN MOTIVASI
motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena
ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya. (KBBI, 2001:756).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian
motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari
luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.
B. Dari
Sudut Pandang Para Ahli
Menurut Mc. Donald,
yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi
Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang
kompleks.
Motivasi akan
menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,
sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga
emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
Dalam A.M. Sardiman
(2005:75) motivasi dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan
atau mengelak perasaan tidak suka itu.
Menurut
Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986) mendefinisikan
motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan
mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini
berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya. Motivasi
adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Masih dalam artikel
Siti Sumarni
C.MACAM-MACAM MOTIVASI
1.
Motivasi Belajar
Pengertian
Motivasi Belajar yang paling sederhana menurut saya pribadi adalah sesuatu yang
menggerakkan orang baik secara fisik atau mental untuk belajar. Sesuai dengan
asal katanya yaitu MOTIF yang berarti sesuatu yang memberikan dorongan atau
tenaga untuk melakukan sesuatu. Karena kita bicara tentang belajar maka ya
sesuatu yang mendorong kita untuk belajar untuk mendapatkan sesuatu, mungkin
sekedar pengetahuan atau efek beruntun dari pengetahuan tersebut misalnya
ketrampilan, efek lanjutannya mungkin kebahagiaan, kepuasan, kekayaan,
kebebasan, dan tentu saja UANG ya kalo dihubungkan dengan belajar internet
marketing.
Pengertian belajar menurut
Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya (1981:32),
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa
diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan
dari diri seseorang.
Dari uraian yang tersebut di
atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan
menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang
menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Macam-Macam Motivasi Belajar
Siswa membutuhkan suatu motivasi untuk bisa terus konsisten belajar berikut
beberapa contoh motivasi yang bisa diberikan kepada siswa.
- Bila Anda adalah orang tua, maka Anda sebagai sosok yang paling dekat dengan para siswa hendaknya memberi motivasi. Misalnya dengan selalu memberi semangat pada putra-putri Anda.
- Motivasi bisa berupa pujian. Saat siswa berhasil mengerjakan suatu soal atau ujian, berilah mereka pujian. Ini berlaku bagi orang tua atau guru di sekolah. Memberi pujian bisa menambah kepercayaan diri seorang siswa hingga ia menjadi lebih semangat untuk belajar.
- Selain pujian, motivasi juga bisa dalam bentuk suatu barang sebagai hadiah atas prestasi tertentu yang dicapai oleh siswa. Hadiah berupa barang juga bisa menambah semangat siswa untuk belajar lebih baik lagi.
- Memberi iming-iming. Berbeda dengan pujian atau hadiah yang diberikan setelah siswa belajar atau mencapai prestasi, iming-iming di sini dilakukan sebelum siswa melakukan kegiatan belajar.
- Misalnya, orang tua berjanji akan mengajak siswa jalan-jalan atau berjanji akan membelikan hadiah dengan syarat siswa tersebut harus belajar terlebih dahulu, atau dengan syarat siswa tersebut harus mendapat ranking 1 dulu di sekolah. Hal ini tentu sangat memotivasi siswa untuk belajar.
- Bagi para guru, motivasi belajar bisa diberikan dengan cara rutin memberi PR (pekerjaan rumah) atau tugas lainnya. Mau tidak mau, hal ini akan mendorong siswa untuk terus belajar.
- Perancangan cita-cita. Maksudnya, baik orang tua maupun guru sebaiknya menanyakan terlebih dahulu apa cita-cita siswa. Setelah itu, akan lebih mudah mendorong siswa untuk belajar lebih giat.
- Misalnya, siswa ingin menjadi dokter, maka orang tua mencari sosok dokter sukses sebagai panutan sehingga siswa menjadi giat belajar untuk mencontoh kesuksesan sosok panutannya.
- Motivasi selanjutnya adalah memberi hukuman. Ini adalah opsi terakhir yang bisa Anda lakukan apabila motivasi-motivasi di atas ternyata tidak mempan untuk membuat siswa belajar lebih giat.
2. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
A. Motivasi
Intrinsik
Menurut
Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan
dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi
intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan
Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul
dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi
atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan,
motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa
memerlukan rangsangan dari luar.
Contohnya : siswa yang
belajar, karena memang dia ingin mendapatkan pengetahuan, nilai ataupun
keterampilan agar dapat mengubah tingkah lakunya, bukan untuk tujuan yang lain.Intrinsic
motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and
purpose. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam diri dan secara mutlak terkait
dengan aktivitas belajarnya.
B. Motivasi
Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman
(2005:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar
pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry
Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul
akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan
dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan
sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya
pengaruh dari luar.
Misalnya,
seseorang belajar karena tahu besok akan ada ulangan dengan harapan mendapatkan
nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh guru, atau temannya atau bisa jadi,
seseorang rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh
orang tuanya. Jadi, tujuan dari belajar bukan untuk mendapatkan pengetahuan
atau ilmu, tetapi ingin mendapatkan nilai baik, pujian ataupun hadiah dari
orang lain. Ia belajar karena takut hukuman dari guru atau orang tua .
Waktu belajar yang tidak jelas dan tergantung dengan lingkungan sekitar juga
bisa menjadi contoh bahwa seseorang belajar karena adanya motivasi ekstrinsik.
- Pengertian Target
Targeting adalah
proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih
karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana
memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target
pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari
targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen
pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang
targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Targeting
adalah proses mengevaluasi segmen pasar dan memusatkan upaya pemasaran pada
negara, kawasan atau kelompok orang yang memiliki potensi signifikan untuk
beraksi secara positif terhadap stimulus pemasaran dari perusahaan. Proses
targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi
pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
Menurut Ariadi Abimanju, targeting
adalah mengenal segmen pasar yang telah ditentukan dan merencanakan cara apa
yang paling optimal agar segmen pasar memberikan kemungkinan paling besar untuk
membeli produk yang akan dijual/dipasarkan. Penentuan targeting sangat
tergantung dari hal-hal seperti karakter produk, karakter segmentasi, dan
tingkat persaingan pada segmen yang sudah dipilih. Targeting ini
menentukan kepada siapa target market dari suatu produk, apakah kepada semua
orang, sebagian orang atau orang-orang tertentu yang memiliki kekhususan.
- Penetapan Target Pasar
Bagaimana cara melakukan target
market? Dalam menetapkan target market perusahaan (targeting) dapat
mempertimbangkan pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :
(1) Diferensiasi segmen, bidang usaha
yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan menyediakan kebutuhan produk
berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap
segmen dan memberikan berbagai varian dari produk yang ditawarkan.
(2) Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang
tidak membedakan segmen pasar.
(3) Consentrate marketing, spesifikasi usaha
yang maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam
kelompok tertentu karena tidak semua orang bisa menikmati produk yang tersedia.
(4) Market coverage strategy, merupakan
strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak
dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga dapat memudahkan konsumen dan
produsen.
Jika sewaktu-waktu ada perusahaan
yang memilih berkonsentrasi pada segmen tertentu saja, Hal itu dilakukan karena
dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan
segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya. Ada
cara untuk menetukan Target Pasarnya, yaitu:
1. Spesialisasi
selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai
dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.
2. Spesialisasi
pasar Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari
suatu kelompok pelanggan tertentu.
3. Spesialisasi
produk Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan
dijual kepada berbagai segmen pasar.
4. Pelayanan
penuh (full market coverage) Perusahaan berusaha melayani semua kelompok
pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar
yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat
besar.
Proses Targeting
· Makin besar
segmen, kecenderungan konsumen untuk memilih makin besar.
· Jika akan
merumuskan targeting, rumuskan atau defenisikan pasar potensial terlebih
dahulu.
Dalam Market Plus on Strategy,
Hermawan Kartajaya menegaskan bahwa dengan menggunakan targeting,
perusahaan akan dapat memilih satu atau lebih pasar yang akan dituju. Di
samping untuk dapat menempatkan sumber daya yang dimilikinya secara efektif,
targeting sebagai fitting strategy (strategi penempatan produk)
mempunyai kriteria utama, yaitu besarnya ukuran pasar (size), pertubuhan
pasar (growth), keunggulan kompetitif (competitive advantage)
yang dimiliki oleh perusahaan, dan situasi persaingan (competitive situation)
yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan melakukan targeting sebuah
perusahaan tidak akan membabi buta menyerang pasar dengan segala kemampuan.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Jadi motivasi
adalah adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang
tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau
dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada
dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu
munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya
datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya
muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu
untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang
bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika
kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan
seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang
mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang
untuk meraih kenikmatan.
Target adalah
proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih
karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana
memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target
pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari
targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen
pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Dalam menetapkan
target market perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan pola-pola, Diferensiasi
segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan
menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula
disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari
produk yang ditawarkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber : belajarpsikologi.com
definisi-pengertian.blogspot.com/2010/.../pengertian-motivasi.html –
www.psikologizone.com/.../pengertian-motivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MOTIVASI...................................................................... .... 2
· Dari Sudut Pandang Para Ahli............................................................. .... 2
B.
MACAM-MACAM MOTIVASI............................................................... .... 3
· Motivasi Belajar........................................................................................ 3
·
Motivasi Intrinsik dan
Ekstrinsik.............................................................. 4
A.
PENGERTIAN TARGET............................................................................... 6
B.
PENETAPAN TARGET PASAR................................................................... 6
·
Proses Targeting........................................................................................ 7
BAB II PENUTUP
A.
KESIMPULAN............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Allah
SWT. atas limpahan kasih sayang dan bimbinganNya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan Tugas
yang berjudul “Motivasi dan
Target”
Dalam penulisan proposal
ini penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam
kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis.
Dalam
Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis
berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah
memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Tulang Bawang, Januari 2013
Penulis
|
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
MOTIVASI DAN TARGET
Disusun oleh
:
NAMA :
NPM :
PERGURUAN TINGGI
DIAN CIPTA CENDIKIA LAMPUNG
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER
TULANG BAWANG
TAHUN 2013
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar